Selasa, 25 April 2017

Transfer File dengan FTP dan SAMBA

Untuk transfer file antar komputer, kita biasa menggunakan flashdisk. Namun apabila file yang akan ditransfer berukuran besar, tentunya kita juga memerlukan flashdisk yang berkapasitas besar. Lagi pula transfer file dengan flashdisk juga memakan waktu. Karena kita harus melakukan 2 kali kerja. Yaitu transfer dari PC ke flashdisk. Lalu dari flashdisk ke PC.

Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa memanfaatkan FTP dan SAMBA untuk melakukan transfer file antar komputer secara langsung. Tanpa perantara perangkat lain (flashdisk).

FTP

1. Pertama kita lakukan installasi paket software proftpd. Gunakan perintah #apt-get install proftpd




2. Akan muncul 2 pilihan yaitu inetd dan standalone. Perbedaannya jika FTP anda sering diakses maka pilih standalone, jika hanya sedikit saja yang mengakses maka pilih inetd. Di sini saya memilih standalone.




3. Untuk mengecek apakah ftp server telah berjalan ketikkan perintah #netstat –a | grep ftp. Jika terdapat tulisan LISTEN maka ftp server telah berjalan.
 

4. Sekarang kita coba mengakses dari sisi client. Pertama cek dulu ip address dari server dengan perintah #ifconfig. Pada percobaan ini ip address server adalah 192.168.43.87. Sebelum kita ke sisi client kita buat dulu file pada server untuk ujicoba. Pastikan anda pada direktori /home/debian. Di sini kita akan membuat 3 file. Gunakan perintah #touch ser1.txt ser2.txt ser3.txt. Cek dengan perintah ls.


5. Lalu pindah ke sisi client. Untuk menghubungkan ke ftp server gunakan perintah ftp 192.168.43.87. Ip Address di sini silahkan disesuaikan dengan ip address server anda.

6. Lalu akan diminta untuk memasukkan username dan password. Masukkan username dan password dari server anda. Di sini usernamenya adalah debian.


7. Jika sudah masuk, bisa dicek isi dari direktore ftp tersebut dengan perintah ls. Maka akan terlihat list file yang telah dibuat di server tadi. Menandakan ftp server telah berhasil diakses.

8. Kita coba mengambil file tersebut. Kita bisa menggunakan perintah get untuk file tunggal dan mget untuk file multiple. Misalnya kita ingin mengambil file ser1.txt. Gunakan perintah get ser1.txt /home/singiki/server.txt. Hal ini berarti file ser1.txt akan disimpan di direktori /home/singiki/ dengan nama file server.txt. Kita bisa mengubah nama file yang kita ambil. Jika tidak ingin dirubah bisa dengan menulis nama filenya sama persis atau juga tidak perlu ditulis.

9. Lalu kita coba mengambil file ser2.txt dan ser3.txt. Gunakan perintah mget ser2.txt ser3.txt /home/singiki. Lalu akan muncul konfirmasi pada tiap file. Ketik saja yes dan tekan Enter.

10. Sekarang kita cek pada direktori /home/singiki. Keluar dulu dari ftp dengan perintah exit. Lalu gunakan perintah ls untuk melihat isi direktori. Dan terlihat 3 file yang baru saja diambil dari server.

11. Untuk mengirim file dari client ke server, kita bisa menggunakan perintah put dan mput. Pertama kita buat file terlebih dahulu pada client. Di sini dibuat 3 file.


12. Hubungkan lagi ke ftp server menggunakan perintah yang sama. Lalu misalnya kita kirim file cli1.txt. Maka ketikkan perintah put cli1.txt. Dan ketik ls untuk melihat daftar file.


13. Sekarang kita akan mengirim multiple file. Gunakan perintah mput cli2.txt cli3.txt.
 

14. Cek pada sisi server dengan perintah ls.


15. Untuk windows kita bisa menggunakan aplikasi filezilla. Kita tinggal memasukkan ip address dari server beserta username dan password di kolom yang tersedia. Untuk kolom port jika pada file konfigurasi ftp tidak dirubah, maka tidak perlu diisi pada kolom tersebut. Klik Quickconnect.


16. Di kolom sebelah kanan akan muncul isi direktori dari ftp server. Dan di sebelah kiri adalah direktori windows.


17. Untuk mengirim file kita bisa melakukan drag and drop dari direktori windows ke ftp server maupun sebaliknya. Pada percobaan ini saya mengirim file windows.txt dari windows ke ftp server.


18. Saat dicek dari Server, juga akan terlihat file yang baru saja dikirim.




Anonymous FTP User

Kita juga bisa mengakses FTP tanpa user dan password

1. Caranya dari server buka file konfigurasi proftpd. Ketikkan perintah #nano /etc/proftp/proftpd.conf

2. Lalu cari teks <Anonymous ~ftp>. Hapus tanda pagar (#) di depannya hingga pada teks penutup yaitu </Anonymous>. Hingga terlihat seperti ini.

3. Untuk mengubah direktori yang akan dishare, ubah pada bagian <Anonymous ~ftp> menjadi <Anonymous /home/debian/>. Yang berarti direktori yang dishare adalah /home/debian. Lalu simpan

4. Restart proftpd dengan perintah #/etc/init.d/proftpd restart

5. Lalu pada filezilla cukup memasukkan ip address saja, tidak perlua username maupun password.



SAMBA

1. Pada sisi server lakukan instalasi samba dengan perintah #apt-get install samba samba-common

2. Pada sisi client gunakan perintah #apt-get install smbclient.

3. Pada sisi sever, buka file konfigurasi sambar dengan menggunakan perintah #nano /etc/smb/smb.conf

4. Cari teks ####### Authentication ####### dan tambahkan teks berikut di bawahnya. Dan simpan

5. Lalu kita buat user baru dengan nama student. Ketikkan perintah #useradd student –m –G users. Dan atur password dengan perintah #passwd student.
 
6. Atur password untuk samba dengan perintah #smbpasswd –a student.

7. Buka file konfigurasi samba untuk mengkonfigurasi direktori yang akan dishare. Gunakan perintah #nano /etc/smb/smb.conf. Dan tambahkan baris teks berikut di bagian paling bawah.
Path menandakan direktori mana yang akan dishare, sedangkan valid users yang berisi @users yang berarti semua user yang berada dalam grup users bisa login e direktori ini.

8. Lalu kita buat diretori public. Gunakan perintah #mkdir –p /home/public. Dan #chmod 777 /home/public untuk mengatur hak akses dari direktori tersebut menjadi bisa di read, write dan execute oleh semua user.

9. Untuk melihat diretori yang telah dishare, ketikkan perintah #smbclient –U% -L \\192.168.43.87. Untuk ip addressnya bisa anda sesuaikan dengan ip address server anda. Dan terlihat ada tulisan public yang merupakan direktori yang telah kita konfigurasi sebelumnya.

10. Dari sisi client untuk mengkases samba server, gunakan perintah #smbclient //192.168.43.87/public –U student. Public adalah direktori yang dishare, dan student adalah user yang digunakan untuk login. Masukkan password untuk user student. Dan jika sudah berubah menjadi smb: \> , maka client telah berhasil terhubung ke samba server. Gunakan ls untuk melihat isi direktori.

11. Untuk mengambil file bisa menggunakan perintah get. Misal kita ingin mengambil file file1. Maka ketikkan perintah get file1.
Cek pada direktori client. Dan terlihat file file1 di sana, menandakan proses transfer telah berhasil

12. Untuk mengakses samba melalu Windows. Buka windows explorer dan ketikkan pada address bar \\192.168.43.87.

13. Akan muncul direktori yang telah dishare. Buka direktori tersebut maka muncul jendela login. Login dengan username dan password yang telah didaftarkan pada samba sebelumnya yaitu student.

14. Anda bisa melakukan copy paste seperti biasa untuk melakukan transfer file.

Sabtu, 08 April 2017

Melakukan Remote dengan Telnet dan SSH






Seringkali saat server mengalami masalah atau kita ingin melakukan konfigurasi di server kita, namun lokasi kita tidak memungkinkan untuk mengakses komputer server secara langsung. Untuk mengatasi masalah ini kita bisa melakukan remote secara jarak jauh pada server kita. Artinya kita tidak perlu mengkases langsung komputer server kita. Cukup dengan komputer lain yang terhubung ke jaringan.

Ada 2 tool untuk melakukan remote, yaitu telnet dan ssh. Perbedaan telnet dan ssh yang paling menonjol adalah pada sisi keamananya. Jika pada telnet data yang dikirim berupa teks, dengan ssh data yang dikirim akan dienkripsi sehingga orang lain akan kesulitan dalam melihat aktivitas kita.

Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi telnet dan ssh pada Linux Debian

Telnet

1. Pertama kita lakukan installasi paket software telnet. Gunakan perintah #apt-get install telnetd. Perlu diketahui, untuk melakukan instalasi paket software, kita harus masuk sebagai superuser.

2. Untuk meremote dari computer lain, kita harus mengetahui IP Address kita terlebih dahulu dengan perintah ifconfig. IP computer ini adalah 172.16.143.131


3. Sekarang kita remote menggunakan computer lain yang terhubung dengan jaringan. Jika menggunakan linux gunakan perintah telnet 172.16.143.131. Dan untuk windows perlu aplikasi tambahan yaitu putty. Pada putty masukkan IP Address computer tujuan, dan pilih Telnet. Maka kolom Port akan terisi otomatis dengan 23 (default). Klik Open
  
   Di sini saya menggunakan Linux Debian untuk mengakses telnet.




4. Cek dengan Wireshark. Filter agar menampilkan protocol telnet saja.
 



5. Jika kita piliih salah satu frame dan klik kanan lalu pilih Follow --> TCP Stream
 



6. Akan terlihat jendela baru yang berisi informasi data-data yang dikirim melalui telnet dalam bentuk teks. Sehingga bisa terlihat sangat jelas informasi-informasi penting yang bisa memabahayakan privasi seperti password.



SSH

1. Untuk instalasi paket software ssh gunakan perintah apt-get install ssh
 



2. Untuk melakukan remote, jika menggunakan linux ketikkan perintah ssh nama_user@ip_address. Jika menggunakan Windows gunakan aplikasi putty. Masukkan ip address computer tujuan, pilih SSH maka port akan terisi 22 (default). Pada percobaan kali ini saya menggunakan Linux untuk melakukan remote. Ketikkan perintah ssh student@172.16.143.131. Masukkan password dan kita telah berhasil melakukan remote melalui ssh.



3. Cek dengan wireshark. Gunakan filter agar yang tampil hanya protocol ssh saja.



4. Coba kita lihat pertukaran data dengan Follow --> TCP Stream. Informasi yang ditampilkan tidak bias dibaca. Baik itu teks yang tampil pada terminal, username maupun password. Semua datanya telah dienkripsi sehingga bias melindungi data-data yang bersifat pribadi.




Bisa dilihat percobaan tersebut bahwa pertukaran data dalam telnet dilakukan secara direct atau apa adanya antara client dan server, sedangkan pada ssh di-encript terlebih dahulu antara client dan server. Hal ini dapat disebutkan bahwa penggunaan ssh akan lebih aman dibandingan dengan telnet