Dalam tutorial sebelumnya telah dijelaskan cara menambahkan Guest OS dengan VM Player, kali ini saya akan menjelaskan step-step instalasi Debian 8 dengan VM Player. Langsung saja silahkan simak step-step nya di bawah ini.
Pada VMPlayer pilih virtual machine yang telah dibuat sebelumnya. Lalu klik Play virtual machine
Isi hostname dengan nama apapun yang anda sukai, kalau pada Windows, hostname adalah computer name. Kali ini saya menggunakan hostname : debian. Tekan Enter.
Untuk domain name bisa dikosongi saja. Tekan Enter.
Isikan password root anda. Password root digunakan untuk masuk sebagai superuser. Superuser adalah user dengan tingkatan paling tinggi pada linux. Ingat baik-baik password root anda. Kalau pada Windows, superuser adalah Administrator.
Masukkan kembali password root anda. Tekan Enter.
Masukkan password untuk user anda. Usahakan password ini berbeda dengan password root.
Masukkan kembali password user untuk verifikasi.
Selanjutnya kita masuk ke partisi hard disk. Karena kita menggunakan virtual machine, jadi partisi ini tidak akan mempengaruhi partisi hard disk di OS utama kita. Partisi ini berlaku pada virtual disk saja. Terdapat beberapa pilihan partisi. Untuk anda yang tidak ingin repot-repot memikirkan partisi bisa menggunakan opsi Guided - use entire disk. Tekan Enter.
Pilih disk yang akan dipartisi. Tekan Enter.
Sistem akan memperhitungkan rekomendasi ukuran dalam tiap partisinya. Terlihat infomasi partisi dan juga kapasitasnya. Anda bisa mengubahnya jika diinginkan. Pilih Finish untuk melanjutkan.
Pilih No pada pertanyaan use a network mirror.
Pilih Device yang digunakan sebagai boot loader. Silahkan pilih dev/sda.
Inilah tampilah GRUB boot loader. Pilih Debian untuk masuk ke OS Debian.
Akan muncul teks untuk login.
Silahkan masukkan username dan password lalu tekan Enter.
Maka Anda telah berhasil masuk ke OS debian dan login sebagai user debian.
Untuk masuk sebagai Superuser, ketik su dan tekan Enter. Lalu masukkan password root anda dan tekan Enter.
Pada VMPlayer pilih virtual machine yang telah dibuat sebelumnya. Lalu klik Play virtual machine
Menu instalasi Debian
akan muncul. Terdapat banyak menu di sini. Kita bisa mengkonfigurasi baris
perintah pada setiap menu dengan menekan tombol TAB pada keyboard.
Pada menu Advanced options terdapat banyak opsi
dalam melakukan proses instalasi. Hati-hati dalam menggunakan menu ini, karena
terdapat banyak pilihan konfiguras. Jika anda masih baru dalam Debian,
sebaiknya anda tidak menggunakan menu ini.
Terdapat 2 pilihan
instalasi yaitu Install dan Graphical install. Bedanya Install untuk melakukan instalasi
dalam mode teks, sedangkan Graphical
install untuk melakukan instalasi dalam mode grafik. Pada tutorial
kali ini kita akan menggunakan mode teks karena prosesnya lebih cepat daripada
mode grafik. Tekan Enter pada menu Install
Pilih bahasa yang akan
digunakan dalam debian, di sini kita akan menggunakan bahasa Inggris. Tekan
Enter pada English. Anda juga bisa menggunakan Bahasa Indonesia.
Pilih lokasi anda saat
ini. Hal ini juga akan mempengaruhi keyboard layout yang biasa digunakan di
lokasi anda. Karena saya saat ini berada di Indonesia, jadi saya pilih Other
- Asia - Indonesia.
Karena daerah Indonesia tidak memiliki standar format penulisan sendiri, dan Indonesia menggunakan milik United States. Jadi kita pilih United States. Tekan Enter.
Layout keyboard yang
digunakan di Indonesia adalah standar Amerika, jadi kita pilih American
English. Karena keyboar American English sesuai dengan layout keyboard
QWERTY pada umumnya.
Tunggu beberapa saat
hingga sistem selesai melakukan beberapa proses. Proses tersebut di antaranya
adalah Detecting Hardware, Loading
Components, Detecting Network Hardware dan Configuring the Network.
Isi hostname dengan nama apapun yang anda sukai, kalau pada Windows, hostname adalah computer name. Kali ini saya menggunakan hostname : debian. Tekan Enter.
Untuk domain name bisa dikosongi saja. Tekan Enter.
Isikan password root anda. Password root digunakan untuk masuk sebagai superuser. Superuser adalah user dengan tingkatan paling tinggi pada linux. Ingat baik-baik password root anda. Kalau pada Windows, superuser adalah Administrator.
Masukkan kembali password root anda. Tekan Enter.
Masukkan nama lengkap anda. Kali ini saya menggunakan nama debian.
Debian juga
memberlakukan pembuatan user standar. Hal ini akan membuat anda tidak perlu selalu masuk sebagai
Administrator (superuser). Karena user standar memeiliki hak akses yang
terbatas, sehingga dapar meminimalisir kerusakan system yang diakibatkan oleh
kesalahan pengguna.
Masukkan username yang anda
inginkan. Kali ini saya juga menggunakan username debian.Masukkan password untuk user anda. Usahakan password ini berbeda dengan password root.
Masukkan kembali password user untuk verifikasi.
Karena tadi lokasi yang
dipilih adalah Indonesia, maka pembagian timezone di sini merupakan pembagian
zona waktu yang ada di Indonesia.
Saat ini saya berada
pada Waktu Indonesia Bagian Barat. Jadi saya pilih Western
(Sumatera, Jakarta, ...)
Selanjutnya kita masuk ke partisi hard disk. Karena kita menggunakan virtual machine, jadi partisi ini tidak akan mempengaruhi partisi hard disk di OS utama kita. Partisi ini berlaku pada virtual disk saja. Terdapat beberapa pilihan partisi. Untuk anda yang tidak ingin repot-repot memikirkan partisi bisa menggunakan opsi Guided - use entire disk. Tekan Enter.
Pilih disk yang akan dipartisi. Tekan Enter.
Pada pilihan pertama “All files in one partition” à Seluruh system linux
akan disimpan dalam partisi tunggal, yaitu partisi root (/). Pilihan ini cocok
untuk single user. Namun nyatanya akan terdapat 2 partisi yaitu / dan swap
(memory virtual).
Pilihan kedua “Separate /home partition” à Partisi root (/) akan
dipecah menjadi partisi home. Data
user akan disimpan pada partisi ini.
Pilihan ketiga “Separate /home, /var and /tmp partition”
à Cocok untuk penggunaan server dan multi user. Membagi file tree
menjadi beberapa partisi: partisi root (/),
file user (/home), data aplikasi
sever (/var), dan temporary file
atau file-file sementara (/tmp).
Kali ini kita gunakan
pilihan pertama saja.
Sistem akan memperhitungkan rekomendasi ukuran dalam tiap partisinya. Terlihat infomasi partisi dan juga kapasitasnya. Anda bisa mengubahnya jika diinginkan. Pilih Finish untuk melanjutkan.
Lalu ada pesan konfirmasi untuk melakukan perubahan pada disk. Pilih Yes.
Muncul pertanyaan untuk me-scan CD. Hal ini dikarenakan Debian memiliki banyak sekali paket aplikasi-aplikasi server yang disimpan dalam beberapa CD yang nantinya bisa dilakukan untuk instalasi aplikasi server. Kita bisa menambahkan secara manual nanti setelah selesai instalasi. Jadi pilih No.
Pilih No pada pertanyaan use a network mirror.
Pada pertanyaan participate in the package survey, pilih saja No jika sobat tidak akan ikut berpartisipasi dalam survei penggunaan packet.
Pada pilihan Choose
software to install, pastikan kedua pilihan telah ditandai seperti di bawah
ini. Sebagai catatan, karena saya menggunakan ISO Debian versi "small"
yang isinya hanya untuk instalasi saja, jadi hanya muncul 2 pilihan software
saja. Biasanya untuk ISO Debian versi "standar" akan muncul banyak
sekali pilihan software. Anda centang pada Debian
Desktop environment dan Standard
system utilities. Untuk memeberi centang tekan tombol spasi pada keyboard.
Dua paket software ini adalah paket software standar untuk menjalankan sistem
Debian. Tekan Enter.
Pada pertanyaan Install
the GRUB boot loader pilih Yes.
Bootloader adalah program
yang berjalan pertama kali setelah BIOS. Secara default, GRUB memuat semua kernel Linux yang terinstall dan system
operasi lain yang terseteksi. Jadi misalnya kita telah menginstall Windows pada
computer kita sebelumnya, maka pilihan menu Windows akan muncul pada GRUB. Dan
kita bisa masuk ke Windows melalui pilihan tersebut.Pilih Device yang digunakan sebagai boot loader. Silahkan pilih dev/sda.
Pesan muncul menandakan
instalasi telah selesai. Pilih Continue. Dan Debian akan
merestart. Jika anda melakukan instalasi pada PC real (bukan virtual machine) maka sebaiknya anda mengeluarkan CD
installer anda pada proses ini. Namun pada VMWare, CD akan ter-eject secara otomatis setelah proses
instalasi selesai.
Inilah tampilah GRUB boot loader. Pilih Debian untuk masuk ke OS Debian.
Akan muncul teks untuk login.
Silahkan masukkan username dan password lalu tekan Enter.
Maka Anda telah berhasil masuk ke OS debian dan login sebagai user debian.
Untuk masuk sebagai Superuser, ketik su dan tekan Enter. Lalu masukkan password root anda dan tekan Enter.
Jika tanda dollar ($) telah berubah menjadi tanda pagar (#) maka anda telah berhasil masuk sebagai Superuser.
Itulah langkah-langkah instalasi Debian 8 pada VM Ware. Terima kasih.

















































